KEWASPADAAN BERDASARKAN PENULARAN (ISOLASI)
| |||
No. Dokumen
.../..../SPO/PPI/....
|
No. Revisi
01
|
Halaman
1/3
| |
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(SPO)
|
Tanggal Terbit
|
Ditetapkan
| |
PENGERTIAN
|
Kewaspadaan berdasarkan penularan adalah pencegahan penyebaran infeksi di rumah sakit berdasarkan tiga cara penularan : udara, percikan dan kontak.
| ||
TUJUAN
|
Mencegah terjadinya infeksi HAIs selama pasien dirawat di Rumah Sakit.
| ||
KEBIJAKAN
| |||
PROSEDUR
|
I. Penularan melalui udara (Air Borne)
1. Mikroorganisme yang menyebar melalui udara adalah Tuberkulosis (TBC), cacar air (varisela), campak (Rubela
2. Perawatan pasien :
· Dalam kamar khusus dengan pintu tertutup
· Udara di kamar dapat mengalir keluar (tekanan negatif)
· Jika tidak tersedia kamar khusus, rawat pasien bersama dengan pasien penyakit yang sama, tetapi tidak dengan infeksi lain (kohor)
· Pengunjung yang rentan tertular dilarang masuk
3. Alat Perlindungan Diri :
· Pakai masker yang mempunyai saringan (masker N95). Masker dilepas setelah keluar dari kamar dan di buang di tempat sampah infeksius
· Transportasi pasien dibatasi. Bila akan melakukan transportasi pasien harus menggunakan masker.
II. Penularan melalui Percikan (Droplet)
1. Mikroorganisme yang menyebar melalui percikan adalah:
· Penyakit invasif H. influenza tipe b (meningitis, epiglotitis dan sepsis)
· Penyakit invasif N. Meningitides (meningitis, pneumonia, dan sepsis)
· Beberapa penyakit bakteri pernapasan (difteri, pneumonia mikoplasma, pertusis, plak pneumonia, faringitis)
· Infeksi virus (adenovirus, influenza, cacar, dan rubela)
2. Perawatan pasien :
· Dalam kamar khusus dimana pintu kamar boleh dalam keadaan terbuka
· Jika tidak tersedia kamar khusus, rawat pasien bersama dengan pasien penyakit yang sama, tidak dengan infeksi lain (kohor).
· Jika tidak tersedia kamar khusus dan tidak ada pasien dengan penyakit yang sama, pisahkan dengan jarak 1 meter diantara pasien.
· Pengunjung yang rentan tertular dilarang masuk
3. Alat Perlindungan Diri : Pakai masker jika jarak 1 meter dari pasien
4. Transportasi pasien dibatasi. Bila akan melakukan transportasi, pasien harus menggunakan masker.
III. Penularan melalui Kontak
1. Mikroorganisme yang menyebar melalui kontak adalah:
Infeksi gastrointestinal, respirasi, kulit atau luka atau kolonisasi bakteri yang multidrug resistant sesuai keputusan program pemberantasan
· Infeksi enterik : klostridium diffisi, enterohemorrhage, E.coli, shigela, Hepatitis A atau rotavirus
· Infeksi kulit : difteri, herpes simpleks, impetigo, abses besar, selulitis, dekubitus, pedikulosis, skabies, furunkulosis, zoster.
· Viral / haemorrhagic conjuntivis
· Dalam kamar khusus, dimana pintu kamar tidakboleh dalam keadaan terbuka
· Jika tidak tersedia kamar khusus, rawat pasien bersama dengan pasien penyakit yang sama, tetapi tidak dengan infeksi lain (kohor)
· Sarung tangan : digunakan setiap kali akan kontak dengan pasien dan cairan tubuh. Sarung tangan harus dibuka sebelum meninggalkan pasien
· Pakai schort bersih setiap masuk ke ruangan pasien. Antisipasi apabila kontak dengan pasien inkontinensia disertai diare, ileostomi, kolostomi atau terpasang drain.
· Perlengkapan pasien harus dibersihkan dengan disinfektan setiap habis pakai
4. Transportasi pasien seperlunya, untuk meninimalkan risiko penularan.
· Segera mencuci tangan setelah melepaskan sarung tangan di bawah air mengalir dengan antiseptik
· Jangan menyentuh permukaan atau benda yang potensial dapat terkontaminasi sebelum meninggalkan ruangan
| ||
UNIT TERKAIT
|
Semua Unit/instalasi/ruangan
|
baca juga : SPO PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DAN PEMELIHARAANNYA
0 Comments
Silahkan bagi yang mau memberi kritik dan saran, namun gunakan bahasa dan tulisan yang sopan.. terima kasih